Sabtu, 30 Januari 2016

Coretan Diatas Kertas



Teman dalam Kebisuan
Saat mulut terkatup rapat
Tanpa ada secuil huruf terhumban dari bibirku
Hanya desah nafas lembut
Mengelus pori-pori kulitku
Dia selalu ada dalam diriku
Bukan bayanganku
Bukan pula jiwaku
Dia hanyalah sebuah gubuk
Tempat para akal dan nafsu
Berseteru dalam kalbu




 
Perjalanan ke samudra angan
Purnama mengapung ditelaga
Terkadang meleleh oleh arus gelombang
Kutatap rembulan itu dengan gamang
Tapi pikiran terpaut dalam angan
Menghempas angin malam
Dia baying dalam kegelapan
Melintasi waktu tanpa rintang
Menerawang masa depan dengan gambling
Sebuah imajinasi mengagumkan
Yang dapat menghibur diri
Dari dunia kelam
Melahirkan sebuah kata “senyuman”


 
Suara
Suara teman melengking-lengking
bak anak ayam bercicit meminta sesuap nasi
menggangguku yang sedang menulis
secarik puisi
Tak sampai!
Karena otak penuh dengan suara
Yang bergemuruh hebat
Mengoyak sel-sel penghasil pemikiran dari seni
Ditambah lagi teriakan mereka seperti bayi
Lantai terguncang bagai gempa
Kala mereka berjingkrak-jingkrak
Serperti setan yang senang telah menjerumuskan
Manusia kedalam dosa



Masa Depan
Tak terikat,tak terasa
Selalu ada di ubun-ubun manusia
Dengan penuh gairah dan semangat
Manusia mengejar & terus mengejar
Mengejar yang tak berlari
Mendapat apa yang tak terlihat
            Dia ada di dalam pikiran manusia
            Menentukan rangkaian kisah kehidupan
            Mengintip di setiap perjalanan
            Dan hanya berada di ambang angan-angan